Sebuah kehormatan bagi keluarga besar Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (IKA FKUH) pada umumnya dan terkhusus bagi Dr. dr. Anis Irawan Anwar, Sp.KK(K) selaku Ketua IKA FKUH atas surat ucapan terima kasih yang diterima dari Forum Ikatan Alumni Kedokteran Seluruh Indonesia (FIAKSI). Semoga kerjasama ini dapat tetap terjalin dengan baik pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Rabu, 30 November 2016
Surat ucapan terima kasih dari FIAKSI
Sabtu, 26 November 2016
Rapat Koordinasi FIAKSI
Makassar,
26 Nopember 2016 bertempat di Ruang Senat Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin, diselenggarakan Rapat Koordinasi FIAKSI (Forum Ikatan Alumni Kedokteran
Seluruh Indonesia) Wilayah Timur. Rapat Koordinasi yang pertama kali diselenggarakan
di Wilayah Timur ini diikuti kurang lebih seratus peserta dari 19 Universitas
di Wilayah Timur Indonesia yaitu Universitas Al-Khairaat, Universitas Bosowa,
Universitas Cendrawasih, Universitas Haluoleo, Universitas Hasanuddin,
Universitas Islam Al-Azhar, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mataram,
Universitas Mulawarman, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Muhammadiyah
Makassar, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pattimura, Universitas
Palangkaraya, Universitas Sam Ratulagi, Universitas Tanjungpura, Universitas
Tadulako, Universita Udayan, dan Universitas Warmadewa.
Rapat
Koordinasi FIAKSI ini dibuka dengan resmi oleh Kepala Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu dr, Achmad
Soebagjo, dilanjutkan dngan sambutan dari ketua panitia Dr. dr. Anis Irawan
Anwar, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV dan sambutan dari ketua umum FIAKSI dr. Doddy P.
Patomihardjo, SpM. Pada Rapat Koordinasi FIAKSI wilayah Timur ini menghadirkan
tiga pembicara yaitu dr. Doddy Partomihardjo, SpM dengan tema “Mengapa
penguatan filosofi kesantunan, kesejawatan, dan kebersamaan diperlukan?”.
Pembicara kedua yaitu Prof. dr. R. Sjamsuhidajat, Sp.B-KBD dengan tema “Mengawasi
praktek dokter dengan prinsip kesantunan, kesejawatan, dan kebersamaan” dan
pembicara yang terakhir adalah Prof. Dr.
dr. Fahmi Idris, MPH yang mengusung Tema “Prinsip-prinsip kesantunan,
kesejawatan, dan kebersamaan di era BPJS”.
Agenda
rapat koordinasi FIAKSI wilayah timur ini yaitu sharing pendapat membahas
tentang penguatan filisofi 3K (Kesantunan, Kesejawatan, dan Kebersamaan). Ketua
umum FIAKSI, dr. Doddy Partomihardjo, SpM mengungkapkan, dalam menjalankan roda
organisasi FIAKSI yang beranggotakan Alumni dan Dekan Fakultas Kedokteran dari
berbagai Universitas di Indonesia mengusung filosofi 3K (Kesantunan,
Kesejawatan, dan Kebersamaan), dimana filosofi tersebut diharapkan dapat tumbuh
dikalangan seluruh dokter di Indonesia dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.
Dari
rapat koordinasi FIAKSI Wilayah Timur yang diselenggarakan selama 2 hari mulai
tanggal 25 sampai 26 Nopember 2016 diperoleh beberapa rekomendasi yaitu
mempertegas komitmen FIAKSI dalam upaya penguatan filosofi kesantunan,
kesejawatan, dan kebersamaan dalam profesionalisme kodokteran, meningkatkan peran
ikatan alumni pada masing-masing Universitas untuk terus melakukan pembinaan kepada para anggotanya khususnya mengenai
Kesantunan, kesejawatan, dan kebersamaan, dan yang paling penting adalah selalu
membina silaturahmi yang baik antar organisasi
alumni kedokteran di seluruh Indonesia.
Kamis, 29 Januari 2015
Partisipasi Para Alumni
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/ Saudara (i) Alumni
Fakultas
Kedokteran UNHAS
di
Tempat
Dalam rangka memperingati Dies Natalis FKUH yang
ke 59, Ikatan Alumni FKUH akan melaksanakan kunjungan silaturahmi kepada
Senior-senior FKUH yang sedang sakit/menua. Sehubungan dengan maksud tersebut, kami
mohon partisipasi (sumbangan sukarela) dari Bapak/Ibu/Saudara (i) para Alumni Fakultas Kedokteran FKUH.
Insya Allah kunjungan akan dilaksanakan pada
pertengahan Februari 2015.
Demikian himbauan kami, atas partisipasi Bapak/Ibu/
Saudara (i) diucapkan terima kasih.
Makassar, 29 Januari 2015
Ketua IKA FKU Sekretaris
IKA FKUH
Dr. dr. Anis Irawan
Anwar, Sp.KK(K) Dr. dr. Hasyim
Kasim, Sp.PD, KGH, FINASIM
NB : - Sumbangan
sukarela tersebut dapat diserahkan langsung ke Sekretariat IKA FKUH lantai II
FKUH atau ditransfer melalui Nomor rekening BNI. 0334648306 an. Susi Aulina
- Selain untuk kegiatan silaturahmi, dana yang
terkumpul akan disalurkan untuk kegiatan-kegiatan sosial IKA FKUH lainnya
Selasa, 09 Desember 2014
Kamis, 27 November 2014
Banyak Manfaat Dari Melakukan Sunat
Melakukan
sunat terbukti memiliki manfaat yang lebih besar bagi kesehatan,
daripada mengikuti asuransi untuk kesehatan, menurut rekomendasi baru
dari kelompok dokter. Rekomendasi ini diliris oleh American Academy of
Pediatrics (AAP), yang mengatakan manfaat prosedur ini termasuk
mengurangi risiko infeksi HIV, infeksi saluran kemih dan kanker penis.
AAP juga mengatakan manfaat sunat tidak cukup besar untuk merekomendasikan sunat bagi semua bayi laki-laki. Dan pada akhirnnya, keputusan untuk melakukan sunat bagi bayi laki-laki mereka, berada di tangan para orang tua," kata AAP. "Mereka perlu mempertimbangkan informasi medis dalam konteks religius mereka sendiri, keyakinan, etika, budaya dan praktek."
Meskipun hampir 80 persen dari anak laki-laki Amerika yang lahir di tahun 1970-an dan 1980-an disunat, jumlah tersebut menurun menjadi 62,5 persen pada tahun 1999, dan 54,7 persen pada tahun 2010, menurut sebuah studi baru-baru. Dan dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan Medicaid di 18 negara telah memberhentikan sunat pada bayi secara rutin.
"Hal ini menunjukkan konsensus bahwa ada manfaat kesehatan yang jelas untuk sunat," kata Dr Marty Ellington, Jr, ketua Department of Pediatrics di Lenox Hill Hospital di New York City. "Mudah-mudahan kecenderungan program negara Medicaid tidak mencakup sunat akan terbalik," kata Ellington. Di Afrika, sunat dapat mengurangi risiko tertular HIV sebesar 40 hingga 60 persen pada pria, dan menurunkan risiko manusia (HPV) papillomavirus infeksi, dan infeksi pada beberapa strain herpes genital menurut AAP.
Sunat juga dapat menurunkan resiko saluran kemih pada ank laki-laki dan remaja. Namun, risiko infeksi saluran kemih pada anak laki-laki berkurang dari 1 persen, studi menunjukkan bahwa sekitar 100 anak laki-laki perlu disunat untuk mencegah satu kasus infeksi saluran kemih. Sunat tidak mempengaruhi fungsi seksual laki-laki atau sensitivitas seksual, ungkap AAP.
"Penting bagi seorang dokter untuk menginformasikan manfaat kesehatan dan risiko dari sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir secara objektif dan akurat kepada orangtuanya, dan hanya boleh dilakukan pada bayi sehat oleh praktisi yang terlatih, dan menggunakan manajemen nyeri yang efektif, tambahnya.
*Sumber : myhealthnewsdaily.com/Kartika Maharani
AAP juga mengatakan manfaat sunat tidak cukup besar untuk merekomendasikan sunat bagi semua bayi laki-laki. Dan pada akhirnnya, keputusan untuk melakukan sunat bagi bayi laki-laki mereka, berada di tangan para orang tua," kata AAP. "Mereka perlu mempertimbangkan informasi medis dalam konteks religius mereka sendiri, keyakinan, etika, budaya dan praktek."
Meskipun hampir 80 persen dari anak laki-laki Amerika yang lahir di tahun 1970-an dan 1980-an disunat, jumlah tersebut menurun menjadi 62,5 persen pada tahun 1999, dan 54,7 persen pada tahun 2010, menurut sebuah studi baru-baru. Dan dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan Medicaid di 18 negara telah memberhentikan sunat pada bayi secara rutin.
"Hal ini menunjukkan konsensus bahwa ada manfaat kesehatan yang jelas untuk sunat," kata Dr Marty Ellington, Jr, ketua Department of Pediatrics di Lenox Hill Hospital di New York City. "Mudah-mudahan kecenderungan program negara Medicaid tidak mencakup sunat akan terbalik," kata Ellington. Di Afrika, sunat dapat mengurangi risiko tertular HIV sebesar 40 hingga 60 persen pada pria, dan menurunkan risiko manusia (HPV) papillomavirus infeksi, dan infeksi pada beberapa strain herpes genital menurut AAP.
Sunat juga dapat menurunkan resiko saluran kemih pada ank laki-laki dan remaja. Namun, risiko infeksi saluran kemih pada anak laki-laki berkurang dari 1 persen, studi menunjukkan bahwa sekitar 100 anak laki-laki perlu disunat untuk mencegah satu kasus infeksi saluran kemih. Sunat tidak mempengaruhi fungsi seksual laki-laki atau sensitivitas seksual, ungkap AAP.
"Penting bagi seorang dokter untuk menginformasikan manfaat kesehatan dan risiko dari sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir secara objektif dan akurat kepada orangtuanya, dan hanya boleh dilakukan pada bayi sehat oleh praktisi yang terlatih, dan menggunakan manajemen nyeri yang efektif, tambahnya.
*Sumber : myhealthnewsdaily.com/Kartika Maharani
Langganan:
Postingan (Atom)